Sejarah Perkembangan Teknologi Sepeda

Meskipun perkembangan teknologi alat transportasi semakin canggih, sepeda masih digunakan hingga sekarang. Masih banyak orang yang menggunakan sepeda untuk sekadar mengisi waktu luang, bahkan sebagai kendaraan utama. Selain hemat bahan bakar, sepeda juga tidak menimbulkan polusi udara dan menyehatkan tubuh.

Sejarah Penemuan Sepeda
Sebelum ditemukannya sepeda, alat transportasi manusia adalah kuda dan unta. Sepeda yang kita gunakan sekarang memiliki “evolusi panjang” pada perkembangannya. Mulai dari batang kayu hingga menjadi sepeda safety bicycle yang kita gunakan sekarang. Berikut beberapa tahap evolusi perkembangan sepeda.
Encyclopedia International mencatat, pada tahun 1790, Monsieur Chevalier Comte Mede de Sivrac telah membangun alat transportasi sederhana tanpa kuda sebagai penariknya. Rancangan sepeda itu dinamakan célériféré.

Célériféré terbuat dari rangka kayu yang dipasang pada dua roda kayu dalam satu baris. Bagian depan diukir rupa-rupa bentuk hewan, seperti burung, ular, buaya, dan lainnya. Namun, célériféré tidak memiliki batang kemudi sehingga tidak bisa dibelokan ke kiri atau kanan, hanya bisa bergerak lurus ke depan. Selain itu, sepeda ini juga tidak dilengkapi rem. Selanjutnya, pada tahun 1817, Karl von Drais menemukan alat transportasi yang diberi nama Draisienne.

Berbeda dengan Célériféré, Draisienne memiliki kemudi yang bisa dikendalikan. Selain itu, terdapat juga tali yang terhubung dengan roda belakang yang berfungsi memperlambat laju. Akan tetapi, tali ini tak begitu mumpuni sebagai rem sehingga alas kaki pengendara masih berperan dalam menghentikan gerak roda.
Pada tahun 1839, Kirkpatrick Macmillan membuat vélocipédé. Sepeda ini memiliki engkol yang merupakan cikal bakal pedal. Berbeda dengan Célériféré dan Draisienne, sepeda ini bisa digerakkan tanpa kaki menyentuh tanah.

Berbeda dengan sepeda pendahulunya yang memiliki dua roda yang berukuran relatif sama, Pennyfarthing memiliki roda depan yang jauh lebih besar dibanding roda belakang. Sepeda ini dijuluki sepeda sirkus.
Karena pennyfarthing tidak menggunakan rantai penggerak, maka laju sepeda ini digerakkan pedal yang melekat pada roda depan.

Masa penting perkembangan sepeda terjadi pada tahun 1885. Sepeda keselamatan (safety bicycle) berhasil dibuat untuk menjawab keinginan masyarakat. Model safety bicycle mempengaruhi desain sepeda secara global dan disambut produksi besar-besaran. Lantas, siapa sosok di belakang penemuan ini? Orang tersebut adalah Jonh Kemp Starley.

Sepeda keselamatan ini diberi nama Rover. Sepeda ini memiliki bingkai yang stabil, nyaman dikendarai karena pengendara bisa menjangkau tanah saat berkendara, ringan dikayuh, dan rem nya lebih mumpuni.
Kira-kira, begitulah sejarah perkembangan teknologi sepeda. Pada masa sekarang, ada berbagai jenis sepeda yang memiliki kegunaan dan kelebihan yang berbeda-beda.

1. Sepeda BMX
BMX adalah jenis sepeda yang dirancang untuk pemakaian anak yang aktif bermain dan sedang dalam masa pertumbuhan. Meskipun begitu, BMX juga dapat digunakan oleh orang dewasa, terutama untuk atraksi atau aktivitas di medan yang ekstrim. Sepeda jenis ini memiliki fleksibilitas tinggi sehingga cocok digunakan dalam berbagai medan.

2. Sepeda Hybrid
Sepeda Hybrid merupakan jenis sepeda yang banyak diminati oleh masyarakat. Sepeda ini cocok digunakan di jalanan datar karena tidak dibekali banyak roda gear. Kalian dapat memakainya untuk jalan-jalan, berolahraga, atau alat transportasi pergi ke kantor atau sekolah.

3. Sepeda Lipat
Sepeda lipat didesain secara sederhana dengan kelebihan bisa dilipat sehingga menghemat tempat dan mudah dibawa ke manapun. Sepeda ini cocok digunakan untuk jalan-jalan dan sepeda santai.

4. Sepeda Gunung
Sepeda gunung (MTB) merupakan jenis sepeda terlaris saat ini. Sepeda ini tersedia untuk seluruh usia. Sepeda jenis ini bisa digunakan untuk offroad, berolahraga, jalan-jalan, baik di jalan datar, menanjak, maupun jalan bergelombang.

5. Sepeda Balap
Sepeda balap (road bike) dirancang lebih ringan dan sporty sehingga dapat melaju cepat meskipun dikayuh dengan ringan. Sepeda ini tidak hanya digunakan untuk kompetisi balap, tapi dapat digunakan untuk bersepeda santai di taman, berangkat ke kantor di jalan raya, berolahraga di pegunungan, dan lain-lain.

6. Sepeda Listrik
Sepeda listrik memiliki motor listrik sebagai alat bantu geraknya. Saat mengendarai, kita bisa memilih menggerakannya dengan menyayuh atau menggunakan tenaga listrik. Sepeda ini cocok jalan perkotaan yang rata, bukan di jalan pedesaan yang tidak rata dan bergelombang.

Sekian dan Terimakasih
Sulistiyo Wibowo
Sulistiyo Wibowo Alumni Pendidikan Fisika UNS yang gagal menjadi guru. Sekarang sedang berusaha mewujudkan cita-citanya menjadi Raja Bajak Laut.

Tidak ada komentar untuk "Sejarah Perkembangan Teknologi Sepeda"