Sejarah Pertanian di Dunia

Sejarah pertanian tidak lepas dari peradaban manusia. Pertanian merupakan bagian dari kebudayaan yang perkembangannya dimulai sejak zaman purbakala. Sejarah pertanian dunia berawal dari sebuah peradaban kuno, membentuk kebudayaan yang berimbas pada pertanian kuno yang berkembang pesat. Perkembangan teknologi pertanian juga terus berlanjut ke Siria, Mesir, Cina, dan India dengan memanfaatkan beberapa komoditas utama seperti gandum, anggur, zaitun, barlai, dan juga kurma.


Mesopotamia, Babilonia, Sumeria, Chaldea, dan Asiria mendorong perkembangan pertanian lebih kompleks dengan membuat saluran irigasi. Pembangunan saluran irigasi sudah menggunakan bata dan sambungan beraspal untuk mengairi lahan luas.
Mesir kuno menerapkan teknologi pertanian dengan perkembangan sistem drainase, irigasi, dan alat bajak kuno yang menggunakan tenaga manusia. Selain itu, dikembangkan juga alat pemotong untuk panen, yaitu arit.

Pada masa itu, di sepanjang sungai Nil ada berbagai kebun luas berisi macam-macam tanaman hias, kolam ikan, dan teratai. Ada juga perkebunan buah kurma, anggur, lemon, delima, dan ara. Ada juga kebun sayur yang diisi labu, lobak, andewi, dan juga mentimun.
Di Mesir kuno juga sudah ada teknologi penyimpanan dan pengolahan pangan, termasuk membuat acar, teknik fermentasi, teknik pengeringan, teknik pengasapan, dan lainnya. Semua kebudayaan Mesir kuno tersebut akhirnya menyebar ke Yunani dan dipelajari bangsa Romawi.
Seluruh kegiatan pertanian di Romawi dibukukan, termasuk tulisan De Agricultura yang ditulis oleh Marcus Porceus Cato pada tahun 134-149 SM, tentang pengelolaan tanaman dan ternak. Dari sinilah berkembang ilmu tentang penyambungan, penggunaan pupuk kandang, mengembalikan kesuburan tanah, penyimpanan buah-buahan, dan rumah kaca saat ingin menanam sayuran pada saat musim dingin.

Zaman kebangkitan bangsa-bangsa Eropa terjadi saat orang-orang Arab mengunjungi Palestina, Spanyol, Sisilia, dan Kepulauan Yunani dengan membawa tebu sebagai tanaman dari Asia Timur. Selain itu, mereka juga memperkenalkan kedelai dan kendali kuda. Oleh karena itu, bangsa eropa melakukan perjalanan ke timur sehingga menemukan berbagai macam benua dan berbagai jenis tanaman baru, seperti kentang, jagung, kacang tanah, labu, ubi jalar, buncis, jambu mete, dan lainnya.
Pada abad ke-17 hingga abad ke-18, semakin banyak industri bermunculan memenuhi pasar berbagai tanaman industri, termasuk rosela, tebu, tanaman minyak, dan tanaman zat pewarna. Tidak ingin tertinggal dari pertanian Eropa, teknologi pertanian di Amerika Serikat mulai tampak dengan ditemukannya alat pemanen oleh Mc Gormick pada tahun 1831. Pada tahun 1920-an, Amerika Serikat menciptakan langkah besar dalam revolusi teknologi pertanian dengan berhasil mengganti tenaga hewan dengan tenaga mesin.
Sulistiyo Wibowo
Sulistiyo Wibowo Alumni Pendidikan Fisika UNS yang gagal menjadi guru. Sekarang sedang berusaha mewujudkan cita-citanya menjadi Raja Bajak Laut.

Tidak ada komentar untuk "Sejarah Pertanian di Dunia"